Sabtu, 14 Januari 2012

CIRI-CIRI ‘IBAADUR RAHMAAN


Oleh: Chotibul Umam, Prof. DR.
Melalui mimbar yang mulia ini, kita sbaiknya bersyukur kepada Allah Swt yang telah menciptakan kita sebagai hamba-Nya yang beriman. Allah Swt. menciptakan manusia sangat beragam; ada yang beriman dan ada yang tak; ada yang disayangi-Nya dan ada yang tidak, bahkan ada yang Tuhan tidak sudi melihatnya di hari kiamat nanti. Dalam kesempatan ini kita ingin mengetahui petunjuk Allah Swt tentang ciri-ciri hamba-Nya yang benar-benar beriman dan diberi gelar ‘ibaadurrahmaan, hamba Allah Yang Maha Pengasih Penyayang karena ketaatan dan ketinggian akhlaknya, yang patut menjadi contoh teladan bagi manusia sebagai hamba Allah. Ciri-ciri ‘ibaadurrahmaan ini dijelaskan oleh Allah Swt. di dalam Al-Qur’an surah Al-Furqan ayat 63 sampai akhir surah. Ciri-ciri tersebut dapat disimpulkan menjadi sembilan sifat yang bila dipunyai oleh seorang Muslim pastilah dia mendapat ridha Allah di dunia dan akhirat dan akan ditempatkan-Nya di tempat yang tinggi dan mulia di dalam surga Jannatunna’iim.
Pertama, apabila mereka berjalan di muka bumi, terlihat dari sikapnya itu sifat kesederhanaan, jauh dari sifat sombong, langkahnya tetap teratur tidak dibuat-buat karena ingin menarik perhatian orang.

Jumat, 13 Januari 2012

KEPADA IBU MUSLIMAH


Segala puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para keluarga dan para sahabat beliau, serta kepada orang-orang yang mengikuti jalan dan petunjuk beliau sampai hari pembalasan.
Selanjutnya, saya tulis beberapa baris berikut ini untuk setiap ibu yang telah rela menjadikan Allah sebagai Robbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad s.a.w. sebagai Nabinya, Saya menulisnya dari hati seorang anak yang saat-saat ini sedang merenungi firman Allah:
“Dan Robbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebik-baiknya, jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’, janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: “wahai Robbku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka mendidik aku waktu kecil.” (Al-Isra’: 23-24).