Kamis, 01 September 2011

'PONARI SWEAT' MELEMAHKAN DAN MENYESATKAN


Pernah minum Ponari Sweat?
Tentu kita tidak akan menemukan di pasaran air minum kemasan dengan merk Ponari Sweat. Yang kita kenal Pocari Sweat, yaitu minuman isotonik yang konon menyegarkan dan menyehatkan.
Ponari sweat hanya plesetan untuk air Ponari si dukun cilik yang laris diserbu orang. Setelah diekspos media, nama Ponari melambung dan dikenal banyak orang sebagai dukun tiban yang ahli mengobati berbagai macam penyakit. Metode pengobatannya hanya dengan mencelupkan batu jimatnya ke air. Dan air itulah yang diminum layaknya Pocari Sweat. Setiap hari ribuan orang mendatangi kediaman Ponari di Jombang untuk mendapatkan air 'berkhasiat' ini. Dan demi air ini mereka rela mengantri lama, bahkan rela berebut dan berdesak-desakkan hinga meregang nyawa!
Fenomena Ponari sesungguhnya menyuguhkan potret masyarakat Indonesia yang sakit; sakit jiwa dan raga. Juga masyarakat yang miskin; miskin ilmu dan harta. Lengkap!
Ribuan orang yang datang ke rumah Ponari adalah orang-orang yang sakit raganya. Untuk itu mereka mencari kesembuhan. Di tengah keputusasaan karena biaya pengobatan yang mahal, dokter yang tak lagi dipercaya karena kerap malpraktek, mendorong mereka mencari jalan alternatif yang murah, mudah dan hasilnya wah. Kebodohan dan kemiskinan yang mendorong mereka mendatangi dukun. Dan Ponari adalah salah satunya. Meski sangat sulit menalar dengan akal sehat, namun praktek perdukunan menjadi pengobatan alternatif yang banyak peminatnya. Padahal realita tak 'seindah warna aslinya'. Ada yang terkuras hartanya, ada yang kehilangan keperawanannya, sakitnya bertambah parah dan sembuh yang diharap tak kunjung datang. Tak cukup bukti untuk menyurutkan langkah peminat dukun. Bahkan ketika Ponari jatuh sakit dan di bawa berobat ke rumah sakit tanpa mengandalkan batunya, mereka tetap buta tidak mengambil pelajaran. Begitulah lihainya setan menjajakan kesyirikan. Setan getol mempropagandakan praktek perdukunan karena dia faham betul bahwa akibat 'malpraktek' dukun yang paling parah adalah tergadainya aqidah. Rasulullah r bersabda,
"Barangsiapa yang mendatangi dukun dan membenarkan apa yang dia ucapkan, maka sungguh dia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad" (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)
Adapun batu Ponari sama sekali tidak mendatangkan keberkatan. Bergantung kepada batu kecil milik bocah cilik hanya menambah kelemahan, dan kerugian. Nabi r pernah melihat sahabatnya mengenakan gelang dari kuningan di lengannya. Nabi bersabda, "Celaka, apa ini?" Orang itu menjawab, "Jimat penguat". Beliau menegurnya, "Lepaskan benda itu karena ia tidak menambah melainkan kelemahan. Jika engkau mati sedangkan benda itu ada pada dirimu niscaya engkau tidak akan beruntung selamanya" (HR. Ahmad)

Pengobatan Alternatif Dalam Tinjauan
Pengobatan alternatif biasa diasumsikan dengan pengobatan yang cara, teknik, dan metodenya berbeda dengan pengobatan medis modern. Sebagian menggunakan tenaga dalam, memindahkan penyakit manusia ke hewan, membacakan jampi-jampi, pijat, tusuk jarum, jamu tradisional, dan masih banyak lagi. Tentu tidak semua pengobatan alternatif identik dengan perdukunan yang syirik. Ada pengobatan alternatif yang boleh secara syar'i dan terbukti ampuh secara kauni. Oleh karena itu kita harus mengetahui perbedaannya agar tidak salah dalam mengambil sikap. Ada dua sikap ekstrim yang keliru. Satu yang membolehkan semua bentuk pengobatan alternatif dengan alasan yang penting niatnya ikhtiyar mencari kesembuhan. Di sisi yang berlawanan, ada yang menolak sama sekali semua bentuk pengobatan alternatif dengan alasan tidak ilmiyah dan takhayul.
Pengobatan dalam segala bentuknya dibolehkan apabila melewati uji hissiyah (inderawi) dan syar'iyah. Penjelasannya begini, suatu obat yang terbukti secara empiris menimbulkan dampak kesembuhan maka dibolehkan. Seperti paduan akar lalang dengan meniran terbukti membantu kerja dan fungsi ginjal. Maka boleh minum ramuan tersebut untuk mengobati penyakit yang berkaitan dengan ginjal. Namun obat yang lulus uji hissiyah saja tidak cukup. Harus diuji lagi sisi legalitas syar'iyahnya. Apabila syari'at mengharamkannya maka obat itu tetap haram meskipun lulus secara hissiyah. Terapi dengan air seni misalnya tidak diperbolehkan karena air seni itu najis dan haram dikonsumsi meski ada yang membuktikan kemujarabannya. Rasulullah r bersabda,
"Maka berobatlah kalian, akan tetapi janganlah kalian berobat dengan yang haram" (HR. Abu Daud)
Namun jika pengobatan secara syar'iyah direkomendasikan maka dianjurkan untuk mengamalkannya meskipun tidak melalui uji ilmiyah dulu. Seperti ruqyah syar'iyyah, bekam, jintan hitam, dan lain-lain.
Adapun pengobatan yang tidak teruji secara hissiyah atau syar'iyah maka pengobatan tersebut haram. Umumnya praktek perdukunan tidak lulus dua ujian di atas sekaligus! Para dukun mengandalkan kekuatan gaib dari mitranya, bangsa jin. Dan jin tidak memberikan bantuan gratis kepada dukun. Jin mau membantu jika dukun memenuhi persyaratan yang diajukan. Maka tidak aneh, untuk menjalin perkongsian ini sang dukun rela melakukan kesyirikan atau minimal dosa-dosa besar. Ada yang menjadikan manusia sebagai tumbal, ada yang menggagahi anak kandungnya sendiri, ada yang menjadikan mushhaf Al Qur'an sebagai alas kaki ketika buang hajat, dan ada yang menulis qulhu sungsang dengan darah haidh.

Jangan Yang Penting Sembuh
Hal yang menyebabkan banyak orang terjebak pada pengobatan yang sesat adalah alasan klise; yang penting usaha dan ihtiyar, kita tetap meminta kesembuhan kepada Allah. Sekilas dalih ini nampak benar, namun keabsahan cara  adalah perkara pokok yang harus dijaga. Jangan asal ihtiyar dan jangan asal sembuh. Rasulullah r mewanti-wanti, "Maka berobatlah kalian, akan tetapi janganlah kalian berobat dengan yang haram" (HR. Abu Daud)
"Tidak mengapa dengan jampi-jampi, asal jangan ada unsur kesyirikan" (HR. Abu Daud)
Karena berobat yang menghantar kepada kesyirikan akan menimbulkan efek samping yang lebih parah dan lebih berbahaya dari pada penyakit kronis apapun. Adakah penyakit yang lebih berbahaya dari pada syirik dan kufur?
Jika ada pengobatan syirik yang terkadang ampuh, maka jangan cepat terpedaya. Ini istidroj bagi para dukun dan pendukungnya dan ujian iman bagi kita yang ingin menjaga tauhid.
Rasulullah bersabda yang diriwayatkan Imam Ahmad, "Jika engkau melihat bukti Allah memberikan kenikmatan duniawi kepada seorang hamba padahal ia tetap bermaksiat kepada-Nya, maka itu adalah istidroj (dilulu – bahasa Jawa). Kemudian Nabi membaca ayat, "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa". (QS. Al An'am: 44)
Mau minum Ponari Sweat? Na'udzu billah min dzalik!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar